Rabu, 10 Juni 2009

Ingat-Ingatlah...


Ingat-ingatlah….
Saat langit dan bumi belum tercipta…
Dia pernah bersabda...
Aku adalah perbendaharaan tersembunyi…
Lalu aku menciptakan alam semesta…
Agar aku dikenal..

Ingat-ingatlah…
Saat engkau belum menjadi apa-apa…
Engkau pernah berjanji kepada-Nya
Aku tunduk padamu…
Aku menerima takdirku…
Aku menerima amanah-Mu menjadi khalifah di dunia..

Tapi mengapa?
Penentanganmu hari ini begitu nyata…
Kesombonganmu menggila…
Bahkan iblis pun tidak pernah ingin menandingi-Nya
Tapi… kau?

Ingat-ingatlah…
Engkau hanya debu bagi alam raya..
Sekerat daging yang lembek..
Seonggok tulang-belulang yang rapuh..
Bukankah hanya kotoran yang selalu engkau bawa-bawa…

Apa yang sebenarnya engkau banggakan?
Hartamu?
Sempurna bentukmu?
Anak-anak dan istrimu?
Sekali-kali tidak…

Ingat-ingatlah…
Saat mulutmu bungkam..
Lidahmu kelu..
Tenggorokanmu kaku…
Maka giliran mata dan telingamu berbicara…
Tangan dan kakimu saksinya…
Hanya amalmu menjadi pembela…
Tapi dimanakah pembelamu?

Ingat-ingatlah…
Kita bagai benang warna-warni
Berpilin dalam bola pelangi…
Bersentuhan satu sama lain..
Terangkai dalam rantai jagat raya…

Ingat-ingatlah..
Tingkah lakumu bagai angin…
bergerak ke angkasa
Menjalar luas… di semesta…
dan….
kembali lagi kepadamu….

Akhlaq baikmu…
akan kembali kepadamu…
dalam 7 kali kebaikan…
Bahkan ribuan…

Seharusnya…
keburukan pun begitu…
Tapi Dia begitu pemurah..
Hingga…
Satu keburukanmu…
hanya di catat sebagai satu keburukan…

Ingat-ingatlah…
Engkau tidak tau..
Dari kebaikan yang mana kebahagiaanmu berasal..
Kemarin… dulu…
Atau…
kebaikan yang pernah ditanam orang tuamu dahulu…

tidakkah engkau ingin menanam kebaikan untuk anak cucumu kelak?

Saudaraku…
Tetaplah berbuat baik…
Berakhlaq mulia…
Bekerja sekuat tenaga…

Karena…
Dia takkan menyiakan kebaikanmu…
Dia menjadi saksi kesabaranmu…
Dia mendengarkan doamu…
Bersiap menjemputmu…
Di pintu surga seluas jagat raya…

Sabtu, 06 Juni 2009

My First Love....


Everyone can see
There’s a change in me
They all say I’m not the same
Kid I use to be

Don’t go out and play
I just dream all day
They don’t know what’s wrong with me
And I’m too shy to say

It’s my first love
What I’m dreaming on
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don’t know what to do

My first love
He thinks that I’m too young
He doesn’t even know
Wish that I could tell him what I’m feeling
’cause I’m feeling my first love

Mirror on the wall
Does he care at all
Does he ever notice me
Does he ever found

Tell me teddy bear
My love is so unfair
Will I ever found away
An answer to my pray
For my first love…

by Nicca Costa

Three Times A Lady


“Katakanlah kepada wanita Anda:
You’re once, twice, three times a lady.
And, I love you."

Seorang wanita adalah sebuah kesatuan yang indah dari tiga peran penting dalam kebersamaan dengan pria-nya.

Yang pertama, dia sebagai kekasih.
Yang kedua, dia sebagai sahabat.
Yang ketiga, dia sebagai ibu.

Ketertarikan yang menggila pada saat-saat pertama cinta ditemukan, memang mudah untuk membuat dua pribadi yang sangat berbeda untuk menjadi satu dan memutuskan untuk bersama-sama sepanjang hidup. Hanya saja, panjangnya hidup yang dilihat oleh mata yang sedang terkaburkan oleh cinta, bisa jadi sangat pendek.

Itu sebabnya cinta saja tidak cukup. Cinta harus menjadi landasan dari sebuah kebersamaan, yang tidak mungkin menjadi keseluruhan strukturnya.

Ada banyak hal yang harus dibangun dengan logika yang jernih untuk menjadikan sesuatu yang dimulai dengan emosional ini – sebuah kebersamaan yang membahagiakan.”
Seorang wanita, harus pertama, menjadi seorang kekasih.

"Mungkin karena mengikuti sebuah seminar yang salah, tidak sedikit wanita yang tidak lagi berupaya menjadikan dirinya obyek ketertarikan fisik dari pria-nya, segera setelah mereka menikah.

Entah siapa yang mengajarinya untuk menjadi wanita yang tidak lagi menggetarkan jantung pria-nya. Atau menjadikannya wanita dengan suara tawa, teriakan, dan umpatan yang biasanya dilakukan oleh pria-pria tidak terdidik. Atau, menjadikan dirinya lebih perkasa daripada pria-nya, untuk menyiapkan dirinya bagi pertarungan yang harus dimenangkannya atas prianya, suatu ketika nanti.

Bila Anda ingin pria Anda tersenyum meyakinkan, menatap dalam dengan sinar mata yang mengharuskan Anda untuk gemetar karena lebih mengharapkan daripada menolak; maka jadikanlah diri Anda seorang kekasih yang pertemuan dengannya membuat pria Anda bersedia meninggalkan apapun."
Maka wahai para wanita…. Jadilah engkau seorang kekasih.......

Seorang wanita, harus ke-dua, menjadi seorang sahabat.

"Sebuah kebersamaan yang tidak dibangun atas sebuah persahabatan, akan menjadi sebuah istana pasir yang menunggu air pasang naik. Dua sahabat, disebut sahabat, karena mereka menikmati kebersamaan dengan satu sama lain.

Mereka menikmati yang mereka lakukan bersama. Mereka tidak harus menyenangi hal-hal yang sama, tetapi mereka selalu menemukan cara-cara yang menyenangkan dalam menikmati waktu mereka.

Mereka menjadi penguat bagi satu sama lain; tidak menilai buruk satu sama lain, melihat kebaikan dari satu sama lain, mengupayakan kebaikan bagi satu sama lain.

Seperti unsur kimia yang bereaksi dan berubah karena dicampurkan - Anda dan pria Anda harus berubah menjadi pribadi-pribadi baru, yang kebersamaannya justru memperkuat kebersamaan Anda.

Bukan tidak cukup-nya kasih sayang, yang membuat sebuah kebersamaan itu tidak membahagiakan - tetapi tidak cukup-nya persahabatan."

.......
Seorang wanita, harus ke-tiga, menjadi seorang ibu.

"Ada wanita yang berhasil membangun karir yang cemerlang, lalu menolak menjadi seorang ibu, karena menurutnya menjadi seorang ibu itu, merendahkan martabatnya sebagai seorang wanita.

Dia sangat betul, karena dia adalah wanita yang dilahirkan dari rahim seorang pria.

Tidak ada pria atau wanita yang super mulia dan super cemerlang dalam sejarah kemanusiaan, yang tidak dilahirkan oleh seorang ibu.

Bila bayi kecil, lucu, harum, dan ceria itu kemudian menjadi seorang profesional atau pebisnis yang cemerlang dan mulia pribadinya; maka langit pun tidak bisa menjadi atap dari tingginya pujian yang terharuskan bagi seorang ibu.

Seorang pria yang mengerti hal ini, akan menghormati wanita-nya sebagai keteladanan bagi anak-anaknya dalam menghormati ibu mereka, wanita kecintaan-nya.

Ciumlah punggung tangan wanita Anda, dan katakanlah dengan penuh kasih.

You’re once, twice, three times a lady.
And, I love you."
............

by mario teguh....